0

Asal-Usul pasta gigi

Bagaimana sih rasanya sakit gigi? Katanya sih, saking sakitnya, Ratu Elizabeth I dari  Inggris sampai tidak bisa tidur selama dua minggu.

Sakit gigi memang tidak pandang bulu. Raja ataupun ratu tidak luput dari serangannya. Contohnya, Raja Louis XIV dari perancis yang sangat berkuasa sampai dijuluki Raja matahari. Karena giginya tidak dirawat dengan benar, langit mulut-mulutnya meradang sampai… bolong!

Presiden pertama Amerika serikat, George Washington, sangat menderita karena gigi-giginya selalu sakit. Makin lama makin sulit ia mengunyah. Mereka tidak seberuntung kita. Semasa mereka masih hidup, sikat gigi maupun pasta gigi belum secanggih sekarang. Dewasa ini pasta gigi rasanya seperti permen: manis, harum, dan segar. Dulu? Wuah..hh!

Sebetulnya 4.000 tahun yang lalu para dokter Mesir sudah bisa membuat pasta gigi. Namun baunya tidak enak. Rasanya apalagi! Bayangkan: bubuk batu apung dicampur cuka. Walaupun cukanya dibuat dari buah anggur, tetap saja asam.

Ini masih mending daripada pasta gigi zaman Romawi 2.000 tahun yang silam. Waktu itu pasta gigi dibuat dari…air seni! Yang dianggap paling berkhasiat adalaha air seni yang diimpor dari Portugal. Mungkin karena dibawa dari jauh, amoniaknya menjadi banyak dan pesingnya menyengat. Molekul-molekul amoniak konon berkhasiat membersihkan.

Air seni dianggap bisa memutihkan gigi dan meneguhkan letak gigi pada gusi. Karena itu air seni dipakai pula untuk kumur-kumur. Hal ini berlangsung sampai abad XVIII. Amoniak dipakai juga dalam pasta gigi modern. Namun jangan khawatir, zat itu bukan diambil dari air seni.

Di Indonesia, sebelum pasta gigi dikenal luas, orang memakai bubuk batu bata untuk menggosok giginya. Khasiat bubuk batu bata tentu saja tidak bisa menandingi pasta gigi. Gigi memang kelihatan bersih, tetapi bubuk batu bata keras, sehingga bisa menggores dan merusak email gigi. Padahal email gigi berfungsi melindungi bagian-bagian gigi di bawahnya.

Mengunyah-ngunyah daun sirih yang diisi pelbagai ramuan juga bisa mengawetkan gigi. Sirih dengan ramuannya itu berkhasiat membunuh kuman-kuman. Namun maukah kamu mengunyah-ngunyah sirih berisi kapur sirih,irisan pinang, gambir, dlsb? Bibirmu menjadi merah, gigimu juga. Lama-kelamaan gigimu hitam. Ah, mendingan menyikat gigi dengan pasta gigi setiap habis makan.

Pasta gigi masa kini umumnya ditambahi fluor, yaitu zat yang berkhasiat mencegah gigi berlubang. Karena itu, air leding di banyak Negara dan obat kumurpun diberi fluoride.

Sekarang kita bisa maklum mengapa orang zaman dahulu enggan menyikat giginya. Padahal sejak abad XIV mereka sudah tahu kalau gigi sebaiknya disikat setiap selesai makan.

Kini kita tidak mempunyai alasan untuk tidak menyikat gigi. Apalai di zaman ini sikat gigi sudah canggih. Zaman dulu sikat gigi ada yang cuma berupa setangkai kayu yang ujungnya dikunyah kunyah dulu supaya agak lembut. Ini yang sebenarnya dilakukan oleh zaman Rasulullah Muhammad SAW. Bangsa Arab pada masa itu menggunakan kayu yang disebut siwak kayu aroq/siwak. Dan di zaman millennium kini ternyata terbukti kayu aroq memang sangat bagus untuk kebersihan dan kekuatan gigi. Karena itu ada perusahaan pasta gigi yang bahannya terbuat dari kayu aroq, bernama Siwak.

Pernah pula sikat gigi berbentuk seperti pit (alat tulis orang cina kuno) yang dibengkokkan dan bahkan ada yang seperti sikat sepatu!      

(ditulis kembali by: Wildan Raja Mahasina/Mts. KS/7U) sumber :buku intisari Asal Usul (penerbit :PT intisari mediatama).

 

0 comments:

Post a Comment

Back to Top